Gubernur Banten Andra Soni dan Dinas PUPR Tinjau Lokasi Program Jalan Usaha Tani untuk Dongkrak Produktivitas Petani


Lebak, Detik Indonesia news. com// Gubernur Banten Andra Soni meninjau calon lokasi yang akan dijadikan percontohan pelaksanaan program Jalan Usaha Tani (JUT) di Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak, Senin (26/5/2025). Program JUT untuk konektivitas dan kelancaran antar sentra produksi pertanian yang ditinjau itu mencapai 7.050 meter atau 7,05 kilometer.

Andra Soni mengungkapkan, Program JUT merupakan bagian dari Program Bangun Jalan Desa Sejahtera (Bang Andra) karena masuk jalan desa. Program JUT untuk desa yang masuk ke persawahan atau sentra produksi pertanian.

“Kendaraan yang melintas juga akan kita batasi, khusus untuk pengangkut pertanian saja,” jelasnya.

Menurut Andra Soni, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak menjadi salah satu sentra produksi padi di Provinsi Banten. “Luas hamparan sawah yang membentang itu menjadi pasokan lumbung pangan nasional, sehingga harus dijaga dan dioptimalkan,” ucapnya.

Maka dari itu, lanjut Andra Soni, pemerintah hadir untuk menampung seluruh keluhan para petani, terutama berkenaan dengan akses jalan ke sawah mereka.

Andra Soni menegaskan jika dirinya terus melakukan koordinasi yang intensif bersama DPRD berkaitan dengan alokasi anggaran JUT agar bisa masuk ke Perubahan APBD 2025, sehingga Program JUT bisa lebih cepat dirasakan oleh masyarakat.

“Pemerintah hadir untuk memberikan solusi terhadap keluhan para petani. Sesuai dengan apa yang telah kami canangkan agar terjadi konektivitas antar wilayah dan sumber pangan daerah,” ujarnya.

Ada tiga lokasi yang ditinjau untuk dijadikan pilot project pelaksanaan Program JUT di tiga desa dengan panjang jalan 7.050 meter. Sedangkan luasan lahan pertanian yang terkoneksi mencapai 1.147 hektar. Dengan rincian di Desa Cisarap 412 hektar, Desa Parung Panjang 215 hektar, serta Cipedang 215 hektar.

Kepala Dinas PUPR Provinsi Banten, Arlan Marzan, mengatakan bahwa Jalan Usaha Tani diharapkan bisa memberikan dampak signifikan bagi peningkatan kesejahteraan petani.

“Dengan tersedianya akses jalan yang memadai, mobilitas hasil pertanian menjadi lebih efisien, biaya angkut menurun, dan pada akhirnya akan meningkatkan nilai tukar petani serta produktivitas hasil pertanian,” ujar Arlan. Ia juga menambahkan, “Kami optimistis pelaksanaan JUT ini akan memberikan multiplier effect bagi ekonomi desa. Beberapa titik akan segera kami kerjakan sambil menunggu usulan dari Dinas Pertanian Provinsi Banten.”(ADV)

Berita Terkait

Top